KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam tugas ini kami membahas mengenai eknomi koperasi.
Makalah
ini dibuat dari berbagai sumber dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Saya
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan utuk
penyempurnaan tugas selanjutnya.
Akhir
kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
BAB
9
Efek-efek
ekonomi koperasi
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi
Anggota
Salah satu hubungan penting yang dilakukan koperasi
adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus
pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan
mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakah
menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan
kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan
koperasi dibandingkan penjual/pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota berpartisipasi dalam
kegiatan pelayanan perusahaan koperasi :
Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu
atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan di banding yang diperoleh nya dari
pihak-pihak lain di luar koperasi.
Efek
Harga dan Efek Biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan
koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya : Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara
utilitarian maupun normatif.
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan
ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan
baran-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya
dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari
keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi
yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di
bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan
ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi
dalam pasar yang bersaing.
Analis
Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah
satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan
(benefit oriented). Ditinjau dari Konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi
tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan
koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi
manfaat yang diterima anggota.
Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu
faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan
erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota
tersebut.
Penyajian
dan Analis Neraca Pelayanan
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para
anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan-tantangan
kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di
sesuaikan.
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi
meningkatkan pelayanan kepada anggotanya :
Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain
(terutama organisasi non koperasi).
Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan
waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan
anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan anggota yang lebih besar daripada pesaingnya, maka tingkat
partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan
pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari
anggota koperasi.
BAB
10
EVALUASI
KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA
Efisiensi
Perusahaan Koperasi
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan
usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan
orangorang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas
dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota:
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat
ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas
serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi;
Efisiensi adalah: penghematan input yang di ukur
dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input
realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien).
Di hubungkan dengan waktu terjadinya
transaksi/diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua
jenis manfaat ekonomi yaitu :
Manfaat Ekonomi Langsung (MEL);
Manfaat Ekonomi Tidak Langsung (METL).
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh
anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota
dengan koperasinya.
METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh
anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian
setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan
keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU
anggota.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima
anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut: TME = MEL + METL MEN =
(MEL + METL) – BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan
kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung
dapat di hitung dengan cara sebagai berikut : MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP +
EvPU METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota
(TEBP)= Realisasi
Biaya pelayanan/Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien
biaya pelayanan BU ke anggota
Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU)= Realisasi
biaya usaha/Anggaran biaya usaha = Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
Efektifitas
Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di
ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan
output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif. Rumus
perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL/Anggaran SHUk +
Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
Produktivitas
Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O)
atas input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif.Rumus
perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi:
PPK = SHUk x 100 %/(1)Modal koperasi PPK = Laba
bersih dr usaha dgn non anggota x 100%/(2) Modal Koperasi
1) Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU
sebesar Rp…;
2) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba
bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….
Analisis
Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian
dari system pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dilihat dari
fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu
alat evaluasi kemajuan koperasi.Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak
berbeda dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara umum
laporan keuangan keuangan meliputi (1) Neraca, (2) perhitungan hasil usaha
(income statement), (3) Laporan arus kas (cash flow), (4) catatan atas laporan
keuangan (5) Laporan perubahan kekayaan bersih.
Sebagai laporan keuangan tambahan:
Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa
perhitungan hasilusaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal
dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kpd anggota dan
bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat
yang di terima oleh anggota dan bukan anggota;
Perbedaan yang kedua ialah bahwa laporan koperasi
bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal
terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi,
maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang
riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi
mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan,
maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
BAB
11
PERANAN
KOPERASI
Di
Pasar Persaingan Sempurna
v Adanya
penjual dan pembeli yang sangat banyak.
v Produk
yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen).
v Perusahaan
bebas untuk masuk dan keluar.
v Para
pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna.
Di
pasar Monopolistik
v Banyak
penjual atau pengusaha dari satu produk yang beragam.
v Produk
yang dihasilkan tidak homogen.
v Ada
produk subsitusinya.
v Keluar
atau masuk ke industri relatif mudah.
v Harga
produk tidak sama disemua pasar, tetapi
v Berbeda-beda
sesuai dengan keinginan penjualnya.
gambar.
Di
pasar Monopsoni
v Disini
ada penjual banyak tetapi hanya ada satu pembeli.
Di
Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada
beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar. Dua strategi dasar untuk
koperasi dalam pasar oligopoli yaitu strategi harga dan non harga.
untuk menghindari perang harga, perusahaan
mendekatkan product defferentiation dan memperluas pasar dengan cara melakukan
kegiatan advertensi, membedakan mutu dan bentuk produk :
v Penawaran
harga yang bersifat predator.
v Price
Leadership
v Price
Leadership oleh perusahaan dengan biaya terendah.
BAB
12
PEMBANGUNAN KOPERASI DINEGARA
BERKEMBANG
Pembangunan Koperasi di Indonesia
Sejarah kelahiran dan berkembangnya
koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral.
Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh
karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan
kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting da lam
konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional.
Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai tuntutan
masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya.
Di negara berkembang koperasi
dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi
mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan
negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial
maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai peraturan
perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat
pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta
dukungan/perlindungan yang diperlukan.
Pembangunan koperasi dapat
diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian
Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi
di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi
agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar