Tak ada tempat bagi yang
lambat”, begitu tulis Plato sekian ratus tahun silam. Hal itu tampaknya diamini
pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, dalam kaitannya menentukan masa depan sang
kapten, Steven Gerrard. Meski secara teknik, skill dan
ketajaman masih mumpuni, sesuatu yang tak bisa Gerrard hindari adalah
melorotnya stamina karena faktor usia.
Gerrard tak bisa lagi
diajak berlari kencang seperti lima-sepuluh tahun lalu. Rodgers pun dalam
dilema. Satu sisi ia menaruh hormat pada Gerrard dan ingin memasangnya sebagai
jenderal lapangan di setiap pertandingan. Di lain sisi, walau tak langsung,
Gerrard kerap menjadi batu sandungan bagi tim.
Seperti pasang-surut
kehidupan, dalam dunia sepak bola pun tak ada yang abadi. Baik itu prestasi tim
atau kiprah para pemainnya. Begitu juga dengan sang kapten. Dalam sesi
wawancara usai menyatakan niatnya hengkang dari ‘rumah’ yang membesarkan
namanya di musim panas 2015,
Gerrard mengungkapkan itu keputusan terberat dan
tersulit yang pernah ia buat.
Tentu bukan perkara mudah
memutuskan pindah dari tim yang sudah 17 tahun lamanya ia bela. Bagi fan,
Gerrard yang sudah mengemban ban kapten selama 11 tahun terakhir menganggapnya
bukan sekadar pemain biasa, ia adalah ikon dan duta The Reds. Kecintaan dan
kesetian, serta dedikasi Gerrard kepada Liverpool kuncinya.
Semua terenyak tak
percaya ketika sang ikon mengumumkan ingin pindah di akhir musim. Ia pun
menjatuhkan pilihan ke klub di mana para veteran Eropa — jaya pada masanya —
berkiprah di sana, Los Angeles Galaxy, Amerika Serikat. David Beckham dan
Robbie Keane pernah mencicipi manisnya ‘gula senja’ di negerinya John F.
Kennedy.
Alasan Gerrard pindah ke
Amerika karena sulit kemungkinan tim barunya bersua melawan Liverpool. Ia
mengaku tak sampai hati bila bertemu dan bermain melawan Liverpool, terlbih
lagi bila sampai ia mencetak gol.
Kepada media di
AS, Los Angeles Times, pemain yang dijuluki ‘kapten fantastis’ ini
menyebut kepindahannya ke LA Galaxy berkat campur tangan langit.
“Ini akan menjadi bab
baru dalam karier saya,” ungkap Gerrard. Bersama LA Galaxy, konon Gerrard bakal
diplot menggantikan Landon Donovan yang pensiun akhir tahun lalu. Gerrard
disebut-sebut akan diikat kontrak berdurasi 18 bulan dengan gaji 9,1 juta
dollar AS atau setara Rp 114 miliar.
Presiden LA Galaxy, Chris
Klein, menyambut baik kesuksesan klubnya yang resmi mengikat Gerrard. Ia
mengatakan, Gerrard merupakan salah satu ikon dari kepopuleran Premier League.
“Merekrut Gerrard adalah contoh lain dari
upaya Mr. Anschutz (pemilik LA Galaxy) guna melanjutkan komitmennya
mempopulerkan sepak bola di Los Angeles,” paparnya.
Memang, seperti
diketahui, Amerika bukan negerinya sepak bola. Hadirnya Gerrard akan menjadi
peningkat pamor sekaligus pasar tersendiri bagi persepakbolaan negeri Paman
Sam.
Ali M. Hamidi aka EmHamidi,
Penulis adalah kontributor tetap ini Liverpool.com di Yogyakarta.
Penulis adalah kontributor tetap ini Liverpool.com di Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar