Jumat, 17 April 2015

BAHASA INDONESIA 2

Tak ada tempat bagi yang lambat”, begitu tulis Plato sekian ratus tahun silam. Hal itu tampaknya diamini pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, dalam kaitannya menentukan masa depan sang kapten, Steven Gerrard. Meski secara teknik, skill dan ketajaman masih mumpuni, sesuatu yang tak bisa Gerrard hindari adalah melorotnya stamina karena faktor usia.

Gerrard tak bisa lagi diajak berlari kencang seperti lima-sepuluh tahun lalu. Rodgers pun dalam dilema. Satu sisi ia menaruh hormat pada Gerrard dan ingin memasangnya sebagai jenderal lapangan di setiap pertandingan. Di lain sisi, walau tak langsung, Gerrard kerap menjadi batu sandungan bagi tim.
Seperti pasang-surut kehidupan, dalam dunia sepak bola pun tak ada yang abadi. Baik itu prestasi tim atau kiprah para pemainnya. Begitu juga dengan sang kapten. Dalam sesi wawancara usai menyatakan niatnya hengkang dari ‘rumah’ yang membesarkan namanya di musim panas 2015, 

Gerrard mengungkapkan itu keputusan terberat dan tersulit yang pernah ia buat.
Tentu bukan perkara mudah memutuskan pindah dari tim yang sudah 17 tahun lamanya ia bela. Bagi fan, Gerrard yang sudah mengemban ban kapten selama 11 tahun terakhir menganggapnya bukan sekadar pemain biasa, ia adalah ikon dan duta The Reds. Kecintaan dan kesetian, serta dedikasi Gerrard kepada Liverpool kuncinya.
Semua terenyak tak percaya ketika sang ikon mengumumkan ingin pindah di akhir musim. Ia pun 

menjatuhkan pilihan ke klub di mana para veteran Eropa — jaya pada masanya — berkiprah di sana, Los Angeles Galaxy, Amerika Serikat. David Beckham dan Robbie Keane pernah mencicipi manisnya ‘gula senja’ di negerinya John F. Kennedy.

Alasan Gerrard pindah ke Amerika karena sulit kemungkinan tim barunya bersua melawan Liverpool. Ia mengaku tak sampai hati bila bertemu dan bermain melawan Liverpool, terlbih lagi bila sampai ia mencetak gol.
Kepada media di AS, Los Angeles Times, pemain yang dijuluki ‘kapten fantastis’ ini menyebut kepindahannya ke LA Galaxy berkat campur tangan langit.

“Ini akan menjadi bab baru dalam karier saya,” ungkap Gerrard. Bersama LA Galaxy, konon Gerrard bakal diplot menggantikan Landon Donovan yang pensiun akhir tahun lalu. Gerrard disebut-sebut akan diikat kontrak berdurasi 18 bulan dengan gaji 9,1 juta dollar AS atau setara Rp 114 miliar.

Presiden LA Galaxy, Chris Klein, menyambut baik kesuksesan klubnya yang resmi mengikat Gerrard. Ia mengatakan, Gerrard merupakan salah satu ikon dari kepopuleran Premier League.

“Merekrut Gerrard adalah contoh lain dari upaya Mr. Anschutz (pemilik LA Galaxy) guna melanjutkan komitmennya mempopulerkan sepak bola di Los Angeles,” paparnya.
Memang, seperti diketahui, Amerika bukan negerinya sepak bola. Hadirnya Gerrard akan menjadi peningkat pamor sekaligus pasar tersendiri bagi persepakbolaan negeri Paman Sam.

Ali M. Hamidi aka EmHamidi,
Penulis adalah kontributor tetap ini Liverpool.com di Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar